Member Success Stories

Making a difference with Oracle Academy

Share this story

Muhammad Syafrudin

한국어로 읽기 | Read in English

Sorotan tertuju pada Dr. Muhammad Syafrudin, Asisten Profesor, Universitas Sejong, Korea Selatan

Sejong University (SJU) adalah salah satu universitas swasta ternama di Korea, yang berspesialisasi dalam penelitian dan pendidikan, dengan lebih dari 800 pendidik yang mengajar lebih dari 12.000 mahasiswa di lebih dari 10 fakultas. Visi SJU 2030+ adalah menjadi 100 universitas terbaik di dunia dan memimpin era konvergensi kreatif. Menurut laporan World University Rankings 2022, SJU berada di peringkat 50* universitas terbaik di Asia dan 10** universitas terbaik di Korea Selatan.

Departemen Kecerdasan Buatan (AI) adalah bagian dari Kampus Konvergensi Perangkat Lunak, yang menyediakan berbagai program pendidikan dan menekankan pendidikan perangkat lunak yang diperkuat dengan magang, seminar, dan pelatihan langsung yang terkait dengan dunia industri. Termasuk menyusun kurikulum pendidikan yang mencerminkan tema teknologi terbaru, mendorong pembuatan dan praktik produk kelas komersial, dan berfokus pada studi interdisipliner. Departemen AI tidak hanya menawarkan program kompetitif yang menggabungkan teori dan praktik, tetapi juga menumbuhkan pemikir maju dengan mendatangkan dosen-dosen terbaik di bidang AI.

Dr. Muhammad Syafrudin adalah Asisten Profesor di departemen tersebut. Ia memperoleh gelar master dan PhD di bidang Teknik Industri dan Sistem dari Universitas Dongguk, Seoul. Dia mengajar mata kuliah praktis di program sarjana SJU pada topik-topik bahasa pemrograman, aljabar linier, big data, dan database system.

Oracle Academy: Bagaimana Anda belajar tentang Oracle Academy?

Muhammad Syafrudin: Dimasa pandemi semua perkuliahan dialihkan menjadi kelas online, yang merupakan tantangan besar bagi kami sebagai dosen dalam mengajar mata kuliah praktis. Kami melakukan riset dan menemukan bahwa sumber daya dan kredit cloud yang ditawarkan oleh Oracle Academy akan sangat bermanfaat. Oleh karena itu, tanpa berpikir dua kali, kami mendaftar untuk menjadi anggota Oracle Academy dan menggunakan akses cloud sehingga mahasiswa dapat memiliki mesin dan lingkungan yang sama di-cloud di seluruh kelas praktik kami. Kami sangat berterima kasih atas respon cepat dari tim Oracle Academy yang telah menyediakan Oracle Academy Cloud Program dan sumber daya untuk keperluan praktik di kelas kami.

Oracle Academy: Bagaimana Anda menggunakan Oracle Cloud dengan mahasiswa Anda?

 

Memiliki big data tidak ada artinya kecuali kita tahu cara mengolah, menganalisis, dan menyajikannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa AI untuk mempelajari big data ... Ini dimungkinkan berkat Oracle Academy, yang memberikan kredit cloud gratis untuk menggunakan teknologi Oracle Cloud Infrastructure.

Muhammad Syafrudin: Kami menggunakan Oracle Cloud, yang disediakan melalui Oracle Academy Cloud Program, untuk mengajari mahasiswa cara menginstal teknologi big data, mengaturnya, dan menggunakannya untuk memecahkan masalah dunia nyata. Pertama, kami mendemonstrasikan cara membuat komputasi mesin virtual (VM) di Oracle Cloud dan bagaimana mengatur dan mengelola VM yang telah dibuat. Untuk setiap teknologi big data yang digunakan di kelas, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk berlatih dan mempraktikannya sendiri dengan akun Oracle Cloud mereka. Pada akhirnya, mereka mengerjakan proyek akhir mereka dengan memanfaatkan teknologi big data dan meng-hosting-nya di dalam VM yang telah mereka siapkan di Oracle Cloud.

Oracle Academy: Dan bisakah Anda memberitahu kami tentang mata kuliah Pengantar Big Data Anda secara singkat?

Muhammad Syafrudin: Mata kuliah Pengantar Big Data terdiri dari empat bagian utama yaitu storage, processing, analytics, dan visualization atau representasi. Kami menggunakan komputasi mesin virtual (VM) untuk memperkenalkan setiap bagian, yang mencakup teknologi big data yang berbeda pada setiap bagian. Memiliki lingkungan komputasi (VM) yang sama untuk semua mahasiswa telah membantu kami dalam memberikan tutorial langkah demi langkah yang sama dan meminimalkan adanya masalah teknis. Sehingga mahasiswa dapat berkonsentrasi pada pembelajaran daripada men-debug masalah lingkungan komputasi (VM) atau melakukan pemeliharaan server fisik. Selain itu, VM mudah dikelola dan hanya memerlukan browser dan koneksi internet saja, dimana hal ini memberikan fleksibilitas tinggi bagi mahasiswa. Lingkungan cloud ini pada dasarnya adalah industri yang saat ini digunakan. Dengan menggunakan teknologi cloud ini, setiap mahasiswa dapat merasakan teknologi yang dipakai di dunia industri saat ini. Pada akhirnya, kami berharap bahwa teknologi ini dapat membantu mereka meningkatkan keterampilan dan membantu mewujudkan impian karir masa depan mereka.

Tahun depan, kami berencana untuk menggunakan kurikulum dan sumber daya Oracle Academy untuk mata kuliah pemrograman web.

Oracle Academy: Hebat! Apa pentingnya keterampilan big data bagi mahasiswa Anda?

Muhammad Syafrudin: Data ada di mana-mana; bahkan ketika Anda membaca tulisan ini, data sedang dihasilkan dalam jumlah besar dan dengan kecepatan tinggi, menghasilkan "big data". Memiliki big data tidak ada artinya kecuali kita tahu cara mengolah, menganalisis, dan menyajikannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa AI untuk mempelajari big data dari teori dasarnya hingga penerapan atau pemanfaatan praktisnya. Ini dimungkinkan berkat Oracle Academy, yang memberikan kredit cloud gratis untuk menggunakan teknologi Oracle Cloud Infrastructure.

Oracle Academy: Dan apa manfaatnya mengajarkan big data di cloud?

Muhammad Syafrudin: Manfaat utama menyimpan big data di cloud adalah fleksibilitas dan ketenangan pikiran. Dengan bantuan Oracle Academy Cloud program, kami telah meminimalkan masalah pengaturan lingkungan server (VM) dan meningkatkan fleksibilitas pembelajaran kami. Tanpa cloud, kita harus menghabiskan banyak waktu untuk men-debug lingkungan komputasi (server) karena mahasiswa memiliki komputer pribadi, dan laptop dengan sistem operasi, spesifikasi, dan sebagainya yang pastinya berbeda-beda. Kami menyarankan agar semua orang mencoba dengan mengajarkan big data dan / atau mata kuliah praktik lainnya di lingkungan cloud.

 

Oracle Academy telah menyediakan banyak kurikulum dan infrastruktur, tidak hanya untuk belajar teori tetapi juga untuk mempraktikkannya di Oracle Cloud Infrastructure. Ini pada akhirnya akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi mahasiswa dalam pembelajaran dan perjalanan karir mereka di masa depan.

Oracle Academy: Bisakah Anda memberikan contoh bagaimana mahasiswa menggunakan kredit cloud mereka?

Muhammad Syafrudin: Mahasiswa menggunakan kredit cloud mereka terutama untuk mempraktikkan semua tutorial di dalam mata kuliah ini, seperti menginstal, mengkonfigurasi, mengelola, dan memanfaatkan berbagai teknologi big data. VM yang telah meraka buat di Oracle Cloud pada akhirnya disiapkan untuk mengerjakan tugas akhir mereka. Di akhir kelas, mahasiswa memberikan umpan balik dan mengungkapkan bahwa memanfaatkan Oracle Cloud adalah salah satu pengalaman terbaik yang mereka miliki selama perjalanan belajar mereka.

Oracle Academy: Bisakah Anda memberi tahu kami lebih banyak tentang proyek akhir mereka?

Muhammad Syafrudin: Untuk proyek jenis kedua, mahasiswa menganalisis berbagai data dengan menggunakan teknologi Apache Superset, sebuah aplikasi gratis (open-source) untuk tujuan eksplorasi dan visualisasi data. Salah satu contoh proyek yang mahasiswa lakukan adalah dengan menyajikan hasil analisis dan data eksplorasi (EDA) tentang masalah kesehatan mental. Agar mereka dapat menyediakan EDA ini, mereka perlu membuat VM dan menginstal Apache Superset. Selanjutnya, mereka harus melakukan pemrosesan data dan menggunakan Apache Superset untuk menjelajahi dan merepresentasikan hasil analisis dari data kesehatan mental secara visual.

Tujuan utama dari tugas akhir mata kuliah Pengantar Big Data ini adalah agar mahasiswa dapat memecahkan masalah dunia nyata dengan memanfaatkan pemahaman tentang konsep big data dan teknologinya yang mereka dapat di kelas ini. Proyek akhir dapat dibagi menjadi dua kategori: solusi berbasis web yang komprehensif, dan analisis dan visualisasi data (EDA).

Misalnya, untuk jenis proyek pertama, mahasiswa mengembangkan aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk menentukan apakah air dapat diminum (drinkable) atau tidak berdasarkan kandungannya. Mereka mengumpulkan data mengenai air dari sumber publik dan menggunakannya untuk membuat model untuk memprediksi air berdasarkan kandungannya. Model ini selanjutnya mereka terapkan di aplikasi web. Awalnya, mereka membuat VM dari dasbor Oracle Cloud dan kemudian menginstal semua teknologi yang diperlukan, seperti Python, Flask, HTML, dan MongoDB, yang digunakan dalam proyek web mereka ini. Untuk bagian analisis dan prediksi, mereka mengevaluasi beberapa algoritma dan menemukan bahwa Random Forest (RF) adalah yang terbaik dalam memprediksi kualitas air secara akurat. Oleh karena itu, mereka membuat prediksi model berdasarkan algoritma RF dan menggunakannya di aplikasi web tersebut. Terakhir, mereka membuat aplikasi web yang menyertakan beberapa formulir input untuk menerima data dari pengguna. Setelah pengguna mengisi formulir dan mengklik tombol "kirim", prediksi model yang mereka kembangkan akan memprediksi apakah air dapat diminum atau tidak. Singkatnya, itu adalah pengalaman yang luar biasa bagi mereka untuk mendapatkan kesempatan dalam membuat solusi dari awal-sampai-akhir berdasarkan konsep big data.

Untuk proyek jenis kedua, mahasiswa menganalisis berbagai data dengan menggunakan teknologi Apache Superset, sebuah aplikasi gratis (open-source) untuk tujuan eksplorasi dan visualisasi data. Salah satu contoh proyek yang mahasiswa lakukan adalah dengan menyajikan hasil analisis dan data eksplorasi (EDA) tentang masalah kesehatan mental. Agar mereka dapat menyediakan EDA ini, mereka perlu membuat VM dan menginstal Apache Superset. Selanjutnya, mereka harus melakukan pemrosesan data dan menggunakan Apache Superset untuk menjelajahi dan merepresentasikan hasil analisis dari data kesehatan mental secara visual. Hasil dari proyek ini mengungkapkan bahwa seseorang di usia awal 30-an dengan keluarga yang sakit mental akan memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan mental. Mereka yang memiliki masalah kesehatan mental sebaiknya mencari pekerjaan yang dekat dengan rumahnya dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Dari proyek ini, para mahasiswa memperoleh pengalaman luar biasa dalam pemrosesan data, analisis, dan visualisasi menggunakan alat dan teknologi big data.

Oracle Academy: Luar biasa. Bagaimana Anda melihat prospek kerja lulusan?

Muhammad Syafrudin: Lulusan dari departemen AI menemukan karir di bidang terkait AI, yang meliputi konvergensi berbagai teknologi seperti big data, data mining, image processing, computer vision, pattern recognition, robotics, autonomous driving, Internet of Things (IoT), cloud computing, teknologi informasi (TI), dan semacamnya. Selain itu, sebagian besar prospek pekerjaan di masa depan akan terkait dengan data analisis, AI, cloud computing, dan TI. Oleh karena itu, kami percaya bahwa memperkenalkan dan membekali mahasiswa tidak hanya dengan teori tetapi juga dengan keterampilan praktik serta alat dan sumber daya yang digunakan di dunia industri seperti yang disediakan oleh Oracle Academy Cloud Program merupakan aset besar untuk karir masa depan mereka.

Oracle Academy: Menurut Anda, apa pengaruh Oracle Academy terhadap mahasiswa Anda dalam mempersiapkan mereka untuk karir masa depan mereka?

Muhammad Syafrudin: Oracle Academy telah menyediakan banyak kurikulum dan infrastruktur, tidak hanya untuk belajar teori tetapi juga untuk mempraktikkannya di Oracle Cloud Infrastructure. Ini pada akhirnya akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi mahasiswa dalam pembelajaran dan perjalanan karir mereka di masa depan. Mengajarkan mata kuliah praktik dengan alat yang digunakan di dunia industri memang menantang, tetapi Oracle Academy menyediakan banyak sumber daya yang membantu kita mencapai tujuan itu dengan mudah dan dengan cara yang menyenangkan. Mahasiswa sangat tertarik dengan kelas praktik kami karena mereka memiliki kesempatan untuk mempraktikkan pemahaman mereka tentang big data dan teknologinya serta dapat mengerjakan proyek akhir mereka menggunakan Oracle Cloud Infrastructure. Keahlian dan pengalaman cloud computing ini telah meningkatkan pengetahuan dan keahlian praktik mereka, yang diharapkan akan bermanfaat bagi mereka dan karir masa depan mereka.

Oracle Academy: Apa hobi Anda di luar mengajar?

Muhammad Syafrudin: Muhammad Syafrudin: Hobi saya saat ini adalah bermain dengan anak-anak saya di akhir pekan. Kami menikmati bermain dengan mainan dan kendaraan kecil. Saya percaya bahwa memperkenalkan teknologi dan memicu rasa ingin tahu mereka sedini mungkin merupakan hal yang baik. Sehingga saya saat ini ingin memperkenalkan kendaraan kecil berbasis IoT kepada anak-anak dan mencoba menemukan teknologi Oracle yang tepat yang dapat mendukung proyek do-it-yourself kami ini.

*Times Higher Education Asia University Rankings 2022
**Times Higher Education South Korea Rankings 2022

Terima kasih, Dr. Muhammad Syafrudin, atas semangat Anda untuk Oracle Academy dan telah mempersiapkan mahasiswa Anda untuk memberikan dampak positif.

We enjoy highlighting Oracle Academy members who make an impact on their communities and students. If you would like to be featured or nominate another member, please contact us.